HONAI, RUMAH UNIK KHAS PAPUA

Tak akan ada habisnya bila membicarakan rumah adat di Indonesia yang memiliki bentuk unik dan menarik. Di Lembah Baliem Papua, dapat dilihat rumah honai yang berbentuk setengah bola dan beratapkan jerami yang sangat unik.

Rumah Honai yang merupakan rumah adat di Papua ini terbuat dari kayu. Yang membuat unik adalah atapnya yang berbentuk setengah bola atau kubah dan terbuat dari jerami atau ilalang. Rumah Honai begitu kecil, sempit, dan tidak berjendela. Sengaja dibangun demikian untuk menahan hawa dingin dari pegunungan sekitar Papua. Jika dilihat, rumah adat ini sepintas mirip dengan Rumah Iglo di Kutub Utara, namun bukan terbuat dari es.
  
Rata – rata ukuran  rumah adat ini setinggi 2,5 meter. Meskipun hanya setinggi 2,5 meter, rumah Honai terdiri dari dua lantai. Lantai pertama digunakan sebagai tempat tidur. Di lantai dua, Anda bisa melihat ruangan yang digunakan sebagai tempat istirahat, makan, dan mengerjakan kerajinan tangan. Antar lantai dihubungkan dengan tangga yang terbuat  dari bambu.
 Rumah Honai biasa ditempati oleh 5-10 orang. Secara fungsinya, rumah ini terbagi dalam tiga tipe, yaitu rumah untuk kaum laki-laki yang disebut Honai, rumah untuk perempuan atau Ebei. Semua bentuknya hampir terlihat sama, namun fungsinya yang berbeda.
Meskipun Honai adalah rumah tinggal, namun tidak ada salah satu perabotan rumah tangga di dalamnya. Sebagai contoh, di rumah ini tidak ada kasur untuk tidur, sebagai gantinya mereka menggunakan rerumputan kering sebagai alas. Di dalam Honai atau Ebei juga tidak ada kursi atau meja, pemilik rumah menjadikan lantai yang terbuat dari tanah sebagai alas duduk.

Rumah Honai paling banyak terdapat di wilayah Lembah Baliem, karena merupakan daerah pemukiman atau tempat tinggal Suku Damal, yang menurut sejarah adat – istiadatnya  adalah sebagai nenek moyang Suku Dani, Suku Delem, Suku Wonno dan Suku Amugme. Dalam satu komplek perumahan dihuni satu keluarga dan terdapat beberapa Honai dan Ebei. Jumlah Ebei menandakan jumlah istri yang ada, karena uniknya banyak dijumpai laki-laki yang mempunyai lebih dari satu istri terutama kepala suku atau Ondoafi.


Alam Papua yang terkenal masih asri dan sejuk, mengharuskan warganya kreatif membuat sesuatu yang bisa menghangatkan tubuh. Salah satunya adalah dengan membuat tempat khusus pada bagian tengah rumah yang berfungsi sebagai sarana perapian / tungku, yang akan digunakan sebagai penghangat maupun penerangan didalam rumah Honai tersebut.