KILAS MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN


A. Pengertian Media Penyuluhan Pertanian


Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”, yaitu perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. The Association for Educational Communications Technology (AECT), menyebutkan media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Gagne (1970), mengatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan sasaran yang dapat merangsang untuk belajar. Sedangkan ”penyuluhan” berasal dari kata ”suluh” yaitu sesuatu yang digunakan untuk memberi penerang. Jadi media penyuluhan adalah suatu benda yang dikemas sedemikian rupa untuk memudahkan penyampaian materi kepada sasaran, agar sasaran dapat menyerap pesan dengan mudah dan jelas.
Beragamnya media memiliki karakteristik yang berbeda pula. Karena itu untuk setiap tujuan yang berbeda diperlukan media yang berbeda pula. Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan penyuluhan ataupun pelajaran tadi sangat penting sebagai saluran, penyampaian pesan.


B. Manfaat Media Penyuluhan Pertanian

Kemajuan tehnologi pertanian saat ini semakin pesat, baik tehnologi produksi maupun tehnologi sosial ekonomi. Persaingan dalam berusaha dibidang pertanian semakin meningkat pula. Tuntutan untuk meningkatkan kualitas produksi tidak dapat ditawar lagi. Tehnologi dan informasi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut perlu disalurkan dengan cepat dari sumber pesan kepada sasaran, yakni petani dan keluarganya serta masyarakat pertanian lainnya. Oleh karena itu peranan media penyuluhan pertanian semakin penting.
Disamping itu kegiatan penyuluhan pertanian berhadapan dengan keterbatasan-keterbatasan antara lain keterbatasan jumlah penyuluh, keterbatasan dipihak sasaran , misalnya tingkat pendidikan formal petani yang sangat bervariasi, keterbatasan sarana dan waktu belajar bagi petani. Untuk itu perlu diimbangi dengan meningkatkan peranan dan penggunaan media penyuluhan pertanian. Melalui media Penyuluhan Pertanian petani dapat meningkatkan interaksi dengan lingkungan sehingga proses belajar berjalan terus walaupun tidak berhadapan langsung dengan sumber komunikasi.

Peranan media penyuluhan pertanian dapat ditinjau dari beberapa segi yakni dari proses komunikasi, segi proses belajar dan segi peragaan dalam proses komunikasi, segi proses belajar dan dari peragaan dalam proses belajar.dan dari peragaan.

1.      Peranan Media Penyuluhan Pertanian Sebagai Saluran Komunikasi (Channel) Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian
a.       Menyalurkan pesan/informasi dari sumber/komunikator kepada sasaran yakni petani dan keluarganya sehingga sasaran dapat menerapkan pesan dengan kebutuhannya.
b.      Menyalurkan ”feed back”/umpan balik dari sasaran/komunikan kepada sumber/komuniukator sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan/ pengembangan dalam penerapan tehnologi selanjutnya.
c.       Menyebarluaskan pesan informasi kemasyarakat dalam jangkauan yang luas, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
d.      Memungkinkan pelaksanaan penyuluhan pertanian secara teratur dan sistimatik

1.      Peranan Media Penyuluhan Pertanian Sebagai Media Belajar Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian
Pada tahap awal peranan penyuluh pertanian sangat dominan dalam kegiatan belajar petani, lama kelamaan berubah petani menjadi lebih dinamis mulai banyak belajar, melalui pengalaman. Melalui interaksi dengan lingkungannya dan memanfaatkan media penyuluhan pertanian. Sekarang penyuluh pertanian berperan sebagai mitra kerja petani, mendampingi dan membantu petani dalam memecahkan masalah yang dihadapi dilapangan bersama dengan petani lainnya melalui kegiatan kelompok tani.
Peranan media penyuluhan pertanian sebagai media belajar dalam kegiatan penyuluhan pertanian sebagai berikut :

a.  Memberi pengalaman belajar yang integral dari kongkrit ke abstrak.

Petani belajar dimulai dari situasi nyata dilapangan melalui pengalam langsung sebagai contoh, kegiatan sekolah lapangan (SL) dalam rangka memasyarakatkan Pengendalian hama terpadu (PHT) tanaman padi.Petani secara berkelompok belajar mengamati hama/penyakit tanaman langsung dari runpun padi sawah. Cara belajar tersebut disebut cara belajar Lewat pengalaman (CBLP). Hasil pengamatan dicatat oleh petani, kemudian didiskusikan bersama secara priodik.
Selanjutnya petani belajar melalui berbagai media penyuluhan pertanian lainnya antara lain : spesimen, poster, leaflet, folder, gambar, slide, flm dan sebagainya. Materi pelajaran tidak terbatas pada hama/penyakit saja tetapi berkembang dengan materi yang terkait seperti ekologi tanaman, musuh alami, pemupukan, fisiologi tanaman dan sebagainya sampai panen. Dengan demikian memberi pengalaman yang luas dan terpadu. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh dan kongkrit kearah abstrak penyuluh pertanian sebagai mitra petani berfungsi membantu/membimbing proses belajar tersebut.



b. Memungkinkan proses belajar dapat berlangsung secara terus menerus dan berkelanjutan.
Tehnologi selalu berubah dan berkembangkarena itu media penyuluhan pertanian harus selalu menyalurkan pesan/informasi yang mutakhir. Siaran pedesaan misalnya adalah media penyuluhan pertanian yang harus selalu siap menyalurkan perkembangan tehnologi yang mutakhir tersebut.

c. Memungkinkan proses belajar secara mandiri.
Tersedianya berbagai macam media penyuluhan pertanian seperti: brosur, kaset rekaman, folder, leaflet, lembaran informasi pertanian (Lptan) dan lain-lain, memungkinkan untuk terjadinya proses belajar secara mandiri.

3. Peranan Media Penyuluhan Pertanian Sebagai Peragaan Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian
Peragaan merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai keberhasilan kegiatan penyuluhan pertanian. Media penyuluhan pertanian yang bersifat verbalistis akan kurang berhasil. Peragaan berkaitan erat dengan penginderaan, peranan pengeinderaan sangat penting dalam proses belajar termasuk dalam kegiatan penyuluhan pertanian.
Pendapat para ahli dan hasil penelitian sepertitersebut diatas penting artinya dalam kegiatan penyuluhan pertanian. Media harus berperan pula sebagai peragaan petani belajar lebih efektif bila ia belajar dengan melihat, mendengar dan sekaligus mengerjakannya (learning by doing).


Sejalan dengan pandangan diatas, maka peranan media penyuluhan pertanian sebagai peragaan dalam kegiatan penyuluhan pertanian sebagai berikut :

a.  Media Penyuluhan Pertanian Mempertinggi Efektivitas belajar.
Media yang bermuatan peragaan dapat menarik perhatian, memusatkan perhatian dan memberi kejelasan terhadap pesan yang disampaikan , mempermudah untuk dimengerti dan kesannya bertahan lama dalam ingatan.
b. Meningkatkan Interaksi Petani dengan Lingkungannya
Misalnya melalui media demonstrasi di lapangan petani belajar langsung dari lingkungannnya dan hasilnya akan meyakinkan petani terhadap pesan yang didemonstrasikan.
c. Memungkinkan Untuk Meningkatkan Keterampilan
Keterampilan hanya dapat dicapai melalui peragaan langsung tentang langkah-langkah kerja yang harus dilakukan. Petani harus melakukannya sendiri sesuai dengan lembaran petunuk kerja melalui media penyuluhan pertanian.


C. Jenis Penggolongan Dan Karakteristik Media Penyuluhan Pertanian
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pendidikan/pelatihan dan penyuluhan, banyak media pembelajaran yang bisa digunakan. Pertanyaan yang muncul sekarang, bukan pada banyak tidaknya media penyuluhan yang tersedia, tetapi bagaimana merencanakan dan membuat media visual dalam kegiatan pelatihan dan penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan para penggunanya.

1.         Menentukan Jenis Media

Penentuan jenis media visual yang efektif untuk suatu proses belajar mengajar merupakan langkah awal yang perlu dilakukan dalam perencanaan suatu pelatihan atau penyuluhan.
Paling tidak ada 6 (enam) pertanyaan yang perlu diajukan berkaitan dengan penentuan jenis media yang digunakan, antara lain :
a.       Siapa yang akan dilatih ?
b.      Apa yang diharapkan dan mampu dilakukan oleh peserta didik ?
c.       Dimana pelatihan akan diadakan dan berapa lama ?
d.      Metode belajar apa yang digunakan ?
e.       Media penyuluhan apa yang akan digunakan ?
f.       Bagaimana mengetahui efektifitas pelatihan/penyuluhan ?

Tabel. Jenis Media Penyuluhan Pertanian Berdasarkan krakteristik dan Contoh -  contohnya.
No.
Jenis Media
Contoh-Contoh
1.
Media Penyuluhan Tercetak
Gambar, Skets, Foto, Poster, Leaflet, Folder, Peta singkap, Kartu kilat, Diagram, Grafik, bagan, peta, Brosur, majalah, buku
Kelebihannya : relatif tahan lama, dapat dibaca berulang-ulang, dapat digunakan sesuai kecepatan belajar masing-masing, mudah dibawa dsb.
Kelemahannya : Proses penyampaian sampai pencetakan butuh waktu relatif lama, sukar menampilkan gerak, membutuhkan tingkat literasi yang memadai, cenderung membosankan bila padat dan panjang.
2.
Media Penyuluhan Audio
Kaset,CD, DVD, MP 3, MP 4 Audio
Kelebihannya : Informasi dikemas sudah tetap, terpatri dan tetap sama bila direproduksi. Produksi dan reproduksinya tergolong ekonomis dan mudah didistribusikan.
Kelemahannya : Bila terlalu lama akan membosankan, perbaikan atau revisi harus memproduksi master baru.
3.
Media Penyuluhan Visual, Audio –Visual atau Terproyeksi
Slide film, Movie film, Film strip, Video (VCD,DVD) film, Televisi, Komputer (Interaktif,Presentasi)
Kelebihannya : dapat memberikan gambaran yang lebih kongkrit, baik dari unsur gambar maupun geraknya, lebih atraktif dan komunikatif.
Kelemahannya : Biaya produksi relatif mahal, produksi memerlukan waktu dan diperlukan peralatan yang tidak murah.
4.
Media penyuluhan berupa Objek fisik atau benda nyata
Benda sesungguhnya, Sample/Monster, Spesimen, Model, Maket,Simulasi
Menunjukan benda hidup secara nyata, berbentuk tiga dimensi dan alat peraga.
Kelebihannya : Dapat menyediakan lingkungan belajar yang amat mirip dengan lingkungan kerja sebenarnya, memberikan stimulasi terhadap banyak indera, dapat digunakan sebagai latihan kerja, latihan menggunakan alat bantu dan atau latihan simulasi.
Kelemahannya : Relatif mahal untuk pengadaan benda nyata.


2.  Penggolongan Dan Karakteristik Media Penyuluhan Pertanian
Klasifikasi media berarti penggolongan atau mengelompokkan berbagai macam media berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Tujuannya adalah untuk memudakan pemilihan dan penggunaan media sesuai dengan kebutuhan sasaran. Klasifikasi media penyuluhan pertanian berpedoman kepada klasifikasi media pendidikan pada umumnya karena penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan yang bersifat non formal.

A. Dasar-dasar Pengelompokan

a.       Perkembangan media pendidikan dimulai dari peranan awalnya sebagai alat bantu mengajar (teaching aids). Penggunaan alat bantu audio visual, misalnya gambar, model, monster, benda sesungguhnya, telah lama terbukti dapat memberi pengalaman kongkrit, memberi motivasi belajar, mempertinggi daya serap dan tretensi belajar.
Penggolongan media pendidikan dapat digolongkan berdasarkan stimulus atau rangsangan yang ditambahkannya. Bermacam-macam media pendidikan dapat dikelompokkan berdasarkan rangsangan terhadap pancaindera seperti indera penglihatan, indera pendengaran ,indera penciuman, indera perasa dan indera peraba.
b.      Timbulnya teori komunikasi memberi pengaruh dan menyebabkan perubahan pandangan terhadap alat audio-visual. Alat audio-visual tidak hanya dipandang sebagai alat bantu mel;ainkan juga sebagai alat menyalurkan pesan (channel), yang berasal dari pemberi pesan. Alat audio visual sebagai penyalur pesan dapat dikelompokkan berdasarkan jangkauannya. Jangkauan audio visual dapat bersifat massal seperti media cetak, siaran radio, siaran televisi dan lainn-lain. Disamping itu digunakan untuk kegiatan pendidikan yang bersifat kelompok dan individual.
c.  Pada perkembangan berikutnya dalam proses belajar timbul pandangan bahwa perubahan tingkah laku merupakan komponen yang menentukan dalam mengukur keberhasilan proses belajar.
Teori tingkah laku (behavior theory) ajaran B.H Skinner memandang agar lebih memperhatikan perubahan tingkah laku dalam proses belajar.
Bahkan memberi dorongan agar dapat menciptakan media pendidikan sebagai media belajar yang dapat mengubah tingkah laku sesuai dengan tujuan belajar. Peranan media pendidikan menjadi lebih panjang agar dapat memberi dorongan untuk belajar secara mandiri tanpa hadirnya pemberi pesan secara fisik misalnya melalui media terekam, media tercetak dan media terproyeksi.
Bentuk dan karakteristik media tersebut dapat pula dijadikan dasar dalam pengelompokkan media pendidikan.

B.    Pengelompokkan Media Penyuluhan Pertanian
Berdasarkan dasar-dasar pengelompokkan media pendidikan pada umumnya, maka media penyuluhan pertanian dapat diklasifikasikan berdasarkan rangsangan penerimaan/indera penerimaan, daya liput/jumlah sasaaran, pengalaman belajar dan bentuk/karakteristik, media sebagai berikut :


1.               Klasifikasi media penyuluhan pertanian berdasarkan panca indera.
a.       Media benda sesungguhnya, rangsangan melalui seluruh pancaindera antara lain: spesimen, monster, sample.
b.      Media Audio-Visual rangsangan melalui indera pendengaran dan indera penglihatan antara lain : film, siaran televisi, video.
c.       Media Visual, melalui indera penglihatan antara lain : film, slide, foto, poster.
d.      Media Audio, rangsangan melalui indera pendengaran antara lain : kaset rekaman, siaran radio.
2.               Klasifikasi media penyuluhan pertanian berdasarkan daya liput/jumlah sasaran.
a.       Media Massal antara lain : siaran radio, siaran televisi dan media cetak.
b.      Media Kelompok antara lain : film, slide, kaset rekaman, transparansi.
c.       Media individual antara lain : benda sesungguhnya, specimen.
d.      Klasifikasi media penyuluhan pertanian berdasarkan tingkat pengalam belajar terdiri dari :
1)      Media yang memberikan pengalaman belajar secara kongkrit melalui kehidupan masyarakat antara lain benda sesunguhnya, petak percontohan, spesimen.
2)      Media yang memberi pengalam belajar melalui benda/situasi tiruan antara lain : simulasi, permainan, model.
3)      Media yang memberi pengalaman belajar melalui audio-visual aids (AVA) antara lain : film,slide, kaset dan rekaman.
4)      Media yang memberi pengalam belajar melalui kata-kata baik lisan atau tertulis antara lain : buku, majalah, ceramah.

3.               Klasifikasi media penyuluhan pertanian berdasarkan bentuk/karakteristik media :
a.       Media benda/situasi sesungguhnya antara lain : percontohan Tanaman/Ternak
b.      Media berupa/situasi tiruan antara lain: model, simulasi, permainan simulasi.
c.       Media terproyeksi antara lain : film, siaran TV, film slide.
d.      Media tercetak misalnya poster, leaflet, folder, liptan.
e.       Media terekam misalnya : kaset, siaran radio, CD, VCD, DVD.


D. Rangkuman
Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan sasaran yang dapat merangsang untuk belajar.
Peranan media penyuluhan pertanian dapat ditinjau dari beberapa segi yakni dari proses komunikasi, segi proses belajar dan segi peragaan dalam kegitan penyuluhan pertanian.
Media penyuluhan pertanian dapat diklasifikasikan berdasarkan rangsangan penerimaan/indera penerimaan, daya liput/jumlah sasaaran, pengalaman belajar dan bentuk/karakteristik.
TEKNOLOGI INFORMASI BERPERAN DALAM RESTRUKTURISASI TERHADAP PERAN MANUSIA 
( PENYULUHAN PERTANIAN)


A.    Pengertian

Teknologi berasal dari bahasa Latin, texere, yang berarti 'membangun' dan perkembangannya memerlukan waktu yang panjang. Teknologi biasanya memiliki dua aspek, yaitu aspek perangkat keras (objek, materi, dan sifatnya), dan aspek perangkat lunak (dasar informasi untuk perangkat keras). Baik perangkat keras maupun perangkat lunak, sangat berguna dalam pengoperasian komputer. Namun, teknologi lebih dominan pada perangkat keras. 
         Sementara itu, teknologi informasi adalah pemprosesan, pengolahan, dan penyebaran data yang didapat dari mengkombinasikan alat pengakat komputer dengan telekomunikasi. Oleh karena itu, teknologi informasi lebih merupakan pengerjaan terhadap data.
        Informasi berkaitan erat dengan komunikasi sehingga teknologi informasi juga berkaitan dengan perkembangan teknologi komunikasi. Pada dasarnya, teknologi informasi dan komunikasi memiliki definisi yang sama. Teknologi komunikasi berarti semua bentuk teknologi informasi yang mendukung semua proses komunikasi.
         Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan pengaruh yang cukup besar bagi kebutuhan manusia akan informasi. Melalui perangkat teknologi, seperti radio, televisi, komputer dengan jaringan internet, dan telepon seluler, arus informasi berkembang pesat. Kita tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan informasi.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi benar-benar telah diakui dan dirasakan manfaatnya. Berbagai kemajuan teknologi informasi memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Kemajuan teknologi menjadi jawaban dari kemajuan globalisasi yang kian menyelimuti dunia.
Bagaimana tidak, banyaknya masyarakat yang haus akan informasi sekaligus berperan sebagai pengguna teknologi informasi dan komunikasi, membuktikan bahwa kehidupan yang mereka jalani tidak pernah lepas dari peran teknologi informasi.
     Kita yang hidup pada jaman ini tentu tidak asing lagi dengan istilah teknologi informasi dan telekomunikasi. Seperti kita tahu istilah teknologi informasi dan telekomunikasi mulai populer di akhir tahun 70-an. Teknologi informasi dan komunikasi sering didefinisikan sebagai teknologi pengolahan dan penyebaran data menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).


B.   Penerapan Teknologi Informasi & Komunikasi

Pendapat ahli tentang peran penting teknologi dalam bidang pendidikan, bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi (Tony Bates, 1995). Sedangkan Alisjahbana I. (1966) mengemukakan bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat “Saat itu juga (Just on Time)”. Hal itu dapat kita simpulkan bahwa pada era sekarang ini teknologi memiliki peran yang vital dalam kehidupan, kemudian kecepatan suatu informasi adalah sangat penting artinya dalam bidang pendidikan, bahkan pada bidang lain. Kecepatan informasi sudah barang tentu didukung oleh peningkatan kualitas teknologi informasi dan sekaligus pengoperasiannya oleh manusia itu sendiri.
       Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang dibutukan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Teknologi Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk beradaptasi serta menggunakannya dalam aktivitasnya. Beberapa penerapan dari teknologi informasi dan komunikasi antara lain dapat kita kelompokkan dalam bidang-bidang sebagai berikut:

1    1)  Dalam Pemerintahan

Efektifitas dalam pelayanan publik oleh pemerintah mengharuskan pemerintah mengambil langkah-langkah dan kebijakan untuk makin meningkatkan kualitas pelayanannya. Efisiensi waktu dan biaya menyebabkan pihak pemerintah merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam pemerintahan dalam berbagai bidang sekarang ini telah banyak dikenal, misalkan dengan istilah E-Governance yang dilakukan untuk mendukung program Good Governance atau pemerintahan yang baik.

2    2)  Dalam Bisnis dan Perusahaan

Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Selain itu Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.

      3) Dalam Dunia Perbankan

Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening.

       4) Dalam Dunia Pendidikan

Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seirng perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi ebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.

       5) Dalam Dunia Kesehatan

           Dalam bidang kesehatan, peranan teknologi informasi misalnya dapat kita temukan pada sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien. Contoh lain diantaranya yaitu digunakannya robot untuk membantu proses operasi pembedahan serta penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien, dan contoh-contoh lain.

 6) Kaitan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam penyuluhan

            Saat ini teknologi informasi dan komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas urgen bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan yang mana memberikan andil besar terhadap perubahan –perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi,pendidikan, trasportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) baik pria maupun wanita dalam bidang teknologi informasi, mulai dari keterampilan dan pengetahuan, pengoperasian, perawatan dan pengawasan, serta peningkatan kemampuan TIK.
            Seperti sudah kita lihat diatas, bahwa peranan teknologi informasi telah menjadi sangat penting artinya bagi kita. Penyuluh sebagai salah satu elemen penting dalam kehidupan juga ikut memiliki peran dalam dunia teknologi dan komunikasi, entah itu sebagai pengguna maupun lebih jauh lagi sebagai pengembang. Seiring dengan perkembangan jaman peran penyuluh dalam kehidupan semakin kompleks dan penting. Namun kini pada perkembangannya penyuluh telah muncul menjadi sosok penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya kepada masyarakat.
            Peran penyuluh dalam kehidupan yang makin kompleks tersebut sudah barang tentu harus diikuti pula dengan kemampuannya untuk beradaptasi dengan kebutuhannya, diantaranya yaitu kemampuan untuk menggunakan berbagai perangkat teknologi informasi. Keberadaan seorang penyuluh jika kita lihat peranannya dalam masyarakat juga telah ikut mendorong pengembangan teknologi informasi.
            Ketika seorang penyuluh akan mengenal dunia luar, dan dengan teknologi yang makin canggih dia akan mampu mengetahui hal yang lebih banyak, disinilah dia dapat berperan dalam pemberian informasi bagi sasarannya.
           Peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan masyarakat tidak sebatas sebagai pengguna maupun sebagai obyek dari pengembangan teknologi, namun lebih dari itu penyuluh telah berkembang menjadi subyek dari perkembangan teknologi informasi. Sebut saja sekarang ini telah banyak calon – calon penyuluh yang mahir menggunakan perangkat teknologi informasi dalam pekerjaannya, misal sebagai pengguna (user) komputer dan gadget canggih lainnya. Itu adalah sedikit contoh dan bukti bahwa peran teknologi informasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia.

C. Masalah Dan Hambatan Dalam Penggunaan Teknologi Informasi

              Seperti teknologi lain, teknologi informasi juga hadir dengan berbagai permasalahannya, tidak luput pula bagi kehidupan manusia. Selain membawa banyak potensi manfaat, kehadiran teknologi informasi juga dapat membawa masalah, misalnya pada internet maupun jejaring social lainnya.
            Maraknya penyebaran informasi yang tidak mungkin terkendalikan telah membuka akses terhadap informasi yang tidak bermanfaat dan merusak moral, hal ini seringkali diakibatkan penyalahgunaan teknologi informasi tersebut misalkan pada promosi online dengan obyek gambar dan video seorang wanita sexy sebagai penarik kunjungan ke suatu situs internet.
           Masalah lain yang muncul dari media internet adalah bahwa hal itu dapat merusak moral, dimana sekarang ini internet telah menjadi komoditas yang dapat diakses oleh orang dari berbagai golongan dan oleh kalangan semua umur (baik dewasa maupun anak-anak) maka hal-hal negatif seperti yang dikatakan diatas dapat mudah saja diakses oleh mereka yang belum seharusnya mengaksesnya.
             Selain contoh masalah diatas, perkembangan teknologi informasi bagi penyuluh juga masih memiliki beberapa hambatan atau kendala, diantaranya yaitu adanya kecenderungan dimana penyuluh belum dapat benar – benar menekuni pekerjaan yang didominasinya, misal dalam pekerjaan yang melibatkan teknologi informasi dalam relevansinya. Hal itu tidak semata-mata dipengaruhi oleh keterbatasan SDM dan kemampuan tinggi dalam bidang tersebut, namun karena keterbatasan alat maupun materi pendukung lainnya.

D. Kesimpulan dan Saran


         Semakin cepatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi menuntut manusia untuk mencoba membuat perubahan dalam kehidupannya yang tujuannya adalah mendapatkan hasil maupun kondisi yang terbaik yang dapat dicapai. Penyuluh sebagai element penting dalam pemberdayaan masyarakat memiliki tugas penting dalam kehidupan, selain peranannya dalam hal tekhnis juga harus aktif dalam kehidupan sosial. Kehidupan sosial manusia khususnya bagi seorang penyuluh sekarang ini tidak dapat lepas dari yang namanya teknologi informasi.
         Banyaknya sektor kehidupan yang ada diharapkan membuka inovasi baru bagi kita untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk kemajuan peradaban manusia. Salah satu media yang saat ini menjadi penting untuk diketahui dalam tiap-tiap kalangan adalah bidang teknologi informasi. Setiap manusia sesuai perkembangan zaman sudah seharusnya melek teknologi, selain penting bagi dirinya sendiri hal itu juga akan penting bagi kemajuan dan peningkatan pengetahuan orang lain, dimana perkembangan dunia dalam berbagai bidang tersebut akan sangat efektif diikuti dengan mengandalkan perkembangan teknologi informasi, disinilah salah satu peran penyuluh untuk mengenalkan dunia teknologi informasi bagi masyarakat sasarannya.
          Sebagai saran marilah kita berusaha untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi dan informasi khususnya yang bermanfaat bagi pengetahuan banyak orang. Disisi lain, sebagai seorang penyuluh maupun fasilitator kita juga harus mampu menjadi filter atau penyaring informasi yang baik, serta jeli melihat mana yang baik untuk kita dan masyarakat sasaran sekaligus menghindarkan dari hal-hal buruk efek teknologi informasi yang dapat merusak mental maupun spiritual.

Makalah Stratifikasi Sosial

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN
(STPP) MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Masyarakat dengan segala aspek yang mencakup di dalamnya merupakan suatu objek kajian yang menarik untuk diteliti. Begitu pula dengan sesuatu yang dihargai oleh masyarakat tersebut. Dengan kata lain, sesuatu yang dihargai dalam sebuah komunitas masyarakat akan menciptakan pamisahan lapisan atau kedudukan seseorang tersebut di dalam masyarakat. Pada kajian yang dibahas dalam makalah ini, yaitu stratifikasi sosial yang terjadi antara masyarakat kuno dan modern, kita akan dapat menemukanperbedaan yang terjadi di dalamnya, menarik sebuah kesimpulan yang terjadi akibat stratifikasi sosial.
Secara umum dapat kita pahami bahwa stratifikasi sosial yang terjadi pada zaman kuno dan modern adalah sesuatu yang tidak bisa dihindarin membutuhkan sebuah kajian yang berguna untuk menindak lanjuti dampak-dampak yang berasal dari stratifikasi sosial dalam masyarakat.

1.2Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, akan dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1.Apa pengertian dari stratifikasi sosial?
2.Bagaimana stratifikasi sosial pada masyarakat kuno?
3.Bagaimana stratifikasi sosial pada masyarakat modern?
4.Apa dampak dari adanya stratifikasi sosial?
1.3Tujuan
1.Mengetahui pengertian dari stratifikasi sosial.
2.Mengetahui stratifikasi sosial yang terjad pada masyarakat kuno.
3.Mengetahui stratifikasi sosial yang terjadi pada masyarakat modern.
4.Mengetahui dampak dari stratifikasi sosial.
BAB II
STRATIFIKASI SOSIAL
MASYARAKAT KUNO DAN MODERN


2.1Pengertian
Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (vertikal), yakni pemisahan kedudukan anggota masyarakat ke dalam tingkat-tingkat kelas pada masyarakat.
Menurut Robert MZ. Lawang (dalam Http:// sosionamche. Blogspot. Com) Pelapisan sosilal merupakan penggolongan orang –orang dalam suatu sistam sosial tertentu secara hierarki menurut dimensi kekuasaan, privelese, dan prestise.
Jadi stratifikasi sosial adalah perbedaan yang terjadi baik disengaja atau tidak dalam masyarakat secara vertikal.
Stratifikasi sosial terjadi karena ada sesuatu yang dihargai dalam masyarakat, misalnya: harta, kekayaan, ilmu pengetahuan, kesalehan, keturunan dan lain sebagainya. Stratifikasi sosial akan selalu ada selama dalam masyarakat terdapat sesuatu yang dihargai (Prof. Selo Sormardjan dalam Http:// sosionamche. Blogspot. Com).
Stratifikasi sosial akan menimbulkan kelas sosial, dimana setiap anggota masyarakat akan menempati kelas sosial sesuai dengan kriteri yang mereka miliki. Kelas sosial adalah golongan yang terbentuk karen adanya perbedaan kedudukan tinggi dan rendah, dan karena adanya rasa segolongan dalam kelas tersebut masing-masing, sehingga kelas yang satu dapat dibedakan dari kelas yang lain (Hasan Sadili, dalam Http:// sosionamche. Blogspot. Com).
Adapun stratifikasi sosial pada masyarakat kuno dan modern berbeda karena kriteria sesuatu yang dihargai juga berbeda.

2.2Stratifikasi Sosial pada Masyarakat Kuno
Masyarakat kuno sering disamakan dengan masyarakat pra-industri yang dalam hal ini dilekatkan dengan masyarakat pedesaan. Menurut Riedfeld (dalam Sosiologi 2 untuk SMU), masyarakat kuno (pra-industri) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.Agak rendah pengetahuan dan teknologinya
2.Komunitasnya kecil
3.Belum benyak mengenal pembagian kerja dan spesialisasi
4.Masih tidak banyak diferensiasi sosial
5.Tidak banyak heterogenitas
6.Adanya ciri-ciri orde moral, yaitu sebuah prinsip yang mengikat mekanisme masyarakat
Sedangkan stratifikasi sosial yang terjadi pada masyarakat kuno adalah:

2.3Stratifikasi Sosial pada Masyarakat Modern
Masyarakat modern sering disebut dengan masyarakat industri yang juga sering dilekatkan dengan masyarakat kota. Adapun ciri-ciri masyarakat modern adalah sebagai berikut:
1.Hubungan antar manusia didasarkan atas kepentingan pribadi
2.Hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dan suasana saling mempengaruhi, kecuali penjelasan penemuan rahasia
3.Kepercayaan pada manfaat IPTEK sebagai sarana untuk senantiasa meningkatkan kesejahteraan masyarakat
4.Masyarakat tergolong pada macam-macam profesi serta keahlian masing-masing
5.Tingkat pendidikan formal yang tinggi dan merata
6.Hukum tertulis secara sangat kompleks
7.Hampir seluruh ekonomi adalah ekomomi pasar ( Selo Soemardjan dalam Sosiologi 2 untuk SMU)
Adapun stratifikasi sosial yang terjadi pada masyarakat modern adalah

2.4Dampak Stratifikasi Sosial pada Kehidupan Masyarakat
Pengaruh atau dampak stratifikasi sosial pada kehidupan masyarakat sangat besar dan berpengaruh. Karena dengan kelas sosial yang ada akan menyediakan masyarakat dengan apa yang mereka butuhkan. Stratifikasi sosial dalam masyarakat digambarkan mengerucut atau seperti piramida, hal ini disebabkan semakin tinggi kelas sosial, semakin sedikit pula jumlah yang menempatinya.
Adapun dampak stratifikasi sosial pada dalam kehidupan masyarakat adalah:
1.Orang yang menduduki kelas sosial yang berbeda akan memiliki kekuasaan, privelese, dan prestise yang bebeda pula, dalam artian akan menciptakan sebuah perbedaan status sosial.
2.Kemungkinan timbulnya proses sosial yang disosiatif berupa persaingan, kontravensi, maupun konflik
3.Penyimpangan perilaku karena kegagalan atau ketidak mampuan mencapai posisi tertentu. Kejahatan tersebut dapat berupa alkoholisme, korupsi, kenakalan remaja dan lain sebagainya
4.Konsentrasi elite status, yaitu pemusatan kedudukan yang penting pada golongan tertentu, misalnya kolusi.
BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan
Dari pembahasan bab II dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.Stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat dalam kelas-kelas secara bertingkat
2.Stratifikasi sosial ada karena terdapat sesuatu yang dihargai
3.Stratifikasi sosial pada masyarakat kuno dan masyarakat modern berbeda karena perbedaan kriteria sosial yang digunakan
4.Stratifikasi sosial pada masyarakat kuno didasarkan atas
5.Stratifikasi sosial pada masyarakat modern didasarkan atas
6.Dampak dari stratifikasi sosial sangat besar karena pada kelas sosial yang ada akan menyediakan masyarakat dengan kebutuhan yang mereka butuhkan.

3.2Saran-saran
1.Stratifikasi sosial bukan halangan bagi kita untuk menjadi lebih baik. Maka sifat optimis dan merasa cukup dalam hal ini diperlukan
2.Tidak ada masyarakat tanpa stratifikasi sosial, maka optimalisasi peran adalah yang terbaik.
DAFTAR PUSTAKA


1.Maftuh, bunyamin dan yadi ruyadi. 1996. Sosiologi 2 untuk SMU. Bandung: Ganeca Exact.

2.Http:// sosionamche. Blogspot. Com.

3.Http:// zuryawanisvandiar. Blogspot. Com.

HONAI, RUMAH UNIK KHAS PAPUA

Tak akan ada habisnya bila membicarakan rumah adat di Indonesia yang memiliki bentuk unik dan menarik. Di Lembah Baliem Papua, dapat dilihat rumah honai yang berbentuk setengah bola dan beratapkan jerami yang sangat unik.

Rumah Honai yang merupakan rumah adat di Papua ini terbuat dari kayu. Yang membuat unik adalah atapnya yang berbentuk setengah bola atau kubah dan terbuat dari jerami atau ilalang. Rumah Honai begitu kecil, sempit, dan tidak berjendela. Sengaja dibangun demikian untuk menahan hawa dingin dari pegunungan sekitar Papua. Jika dilihat, rumah adat ini sepintas mirip dengan Rumah Iglo di Kutub Utara, namun bukan terbuat dari es.
  
Rata – rata ukuran  rumah adat ini setinggi 2,5 meter. Meskipun hanya setinggi 2,5 meter, rumah Honai terdiri dari dua lantai. Lantai pertama digunakan sebagai tempat tidur. Di lantai dua, Anda bisa melihat ruangan yang digunakan sebagai tempat istirahat, makan, dan mengerjakan kerajinan tangan. Antar lantai dihubungkan dengan tangga yang terbuat  dari bambu.
 Rumah Honai biasa ditempati oleh 5-10 orang. Secara fungsinya, rumah ini terbagi dalam tiga tipe, yaitu rumah untuk kaum laki-laki yang disebut Honai, rumah untuk perempuan atau Ebei. Semua bentuknya hampir terlihat sama, namun fungsinya yang berbeda.
Meskipun Honai adalah rumah tinggal, namun tidak ada salah satu perabotan rumah tangga di dalamnya. Sebagai contoh, di rumah ini tidak ada kasur untuk tidur, sebagai gantinya mereka menggunakan rerumputan kering sebagai alas. Di dalam Honai atau Ebei juga tidak ada kursi atau meja, pemilik rumah menjadikan lantai yang terbuat dari tanah sebagai alas duduk.

Rumah Honai paling banyak terdapat di wilayah Lembah Baliem, karena merupakan daerah pemukiman atau tempat tinggal Suku Damal, yang menurut sejarah adat – istiadatnya  adalah sebagai nenek moyang Suku Dani, Suku Delem, Suku Wonno dan Suku Amugme. Dalam satu komplek perumahan dihuni satu keluarga dan terdapat beberapa Honai dan Ebei. Jumlah Ebei menandakan jumlah istri yang ada, karena uniknya banyak dijumpai laki-laki yang mempunyai lebih dari satu istri terutama kepala suku atau Ondoafi.


Alam Papua yang terkenal masih asri dan sejuk, mengharuskan warganya kreatif membuat sesuatu yang bisa menghangatkan tubuh. Salah satunya adalah dengan membuat tempat khusus pada bagian tengah rumah yang berfungsi sebagai sarana perapian / tungku, yang akan digunakan sebagai penghangat maupun penerangan didalam rumah Honai tersebut.